Pemuda Muhammadiyah memiliki visi gerakan pencerahan bagi buruh, tani dan nelayan. Ciri gerakan pencerahan itu antara lain adalah membebaskan, memberdayakan dan memajukan.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Buruh, Tani dan Nelayan PP Pemuda Muhamamdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat memberikan sambutan pada acara Silatnas Bidang Buruh, Tani dan Nelayan Pemuda Muhammadiyah dengan tema "Konektivitas Gerakan Pencerahan Buruh, Tani dan Nelayan" di Kampus Universitas Prof. DR Hamka (UHAMKA) Jakarta tadi malam (Kamis, 15/11).
Berangkat dari visi itu, Pemuda Muhammadiyah merangkai skema gerakan dengan dua model. Pertama adalah advokasi dan paralegal. Kedua adalah pemberdayaan.
Dahnil menjelaskan, advokasi dan paralegal perlu dilakukan agar kelompok yang terpinggirkan terutama buruh, tani dan nelayan didengar dan diperhatikan aspirasi dan permasalahnnya oleh pihak pembuat kebijakan. Mereka perlu ada pihak lain yang juga menyuarakan kepentingan mereka agar pemerintah dan swasta juga ikut memiliki keberpihakan terhadap kelompok masyarakat yang terpinggirkan ini.
Sedangkan gerakan pemberdayaan telah banyak dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia seperti di Jawa Timur yang memiliki kelompok peternakan dan pemberdayaan ekonomi petani yang maju dan baik.
"Jika sebagian saja jaringan Pemuda Muhammadiyah melakukan hal ini secara bersama-sama tentu selain dapat membantu kelompok buruh, tani dan nelayan dalam menyuarakan aspirasi dan permasalahan mereka juga dapat membantu pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan," tandasnya.
Hal itu disampaikan Ketua Bidang Buruh, Tani dan Nelayan PP Pemuda Muhamamdiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat memberikan sambutan pada acara Silatnas Bidang Buruh, Tani dan Nelayan Pemuda Muhammadiyah dengan tema "Konektivitas Gerakan Pencerahan Buruh, Tani dan Nelayan" di Kampus Universitas Prof. DR Hamka (UHAMKA) Jakarta tadi malam (Kamis, 15/11).
Berangkat dari visi itu, Pemuda Muhammadiyah merangkai skema gerakan dengan dua model. Pertama adalah advokasi dan paralegal. Kedua adalah pemberdayaan.
Dahnil menjelaskan, advokasi dan paralegal perlu dilakukan agar kelompok yang terpinggirkan terutama buruh, tani dan nelayan didengar dan diperhatikan aspirasi dan permasalahnnya oleh pihak pembuat kebijakan. Mereka perlu ada pihak lain yang juga menyuarakan kepentingan mereka agar pemerintah dan swasta juga ikut memiliki keberpihakan terhadap kelompok masyarakat yang terpinggirkan ini.
Sedangkan gerakan pemberdayaan telah banyak dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah se-Indonesia seperti di Jawa Timur yang memiliki kelompok peternakan dan pemberdayaan ekonomi petani yang maju dan baik.
"Jika sebagian saja jaringan Pemuda Muhammadiyah melakukan hal ini secara bersama-sama tentu selain dapat membantu kelompok buruh, tani dan nelayan dalam menyuarakan aspirasi dan permasalahan mereka juga dapat membantu pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan," tandasnya.
sumber : rmol.co
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan komentar yang sopan dan tanpa menyinggung siapapun, terimakasih atas partisipasinya.